Dokumen yang diperlukan untuk KPR syariah kerap kali menjadi pertanyaan bagi orang-orang yang ingin membeli properti syariah. Apabila Anda adalah salah satunya, Anda ada di artikel yang tepat.
Artikel ini akan membahas tuntas terkait apa saja dokumen yang diperlukan untuk KPR syariah. Silakan simak sampai selesai agar tidak ada dokumen yang terlewat!
Dokumen yang Diperlukan untuk KPR Syariah
Berikut ini kami lampirkan daftar dokumen yang diperlukan untuk KPR Syariah. Pastikan untuk menyajikan seluruh dokumen yang kami sebutkan di bawah agar terhindar dari segala perkara dan konflik yang malah akan menyulitkan proses jual beli properti. Ini dia daftarnya:
- formulir KPR dari bank;
- salinan KTP pemohon dan pasangan;
- salinan Kartu Keluarga (KK);
- salinan akta nikah/cerai;
- salinan rekening tabungan;
- salinan slip gaji 3 bulan terakhir dengan NPWP;
- buku nikah (bagi yang sudah menikah);
- rekening koran selama 3 bulan terakhir;
- surat keterangan kerja (pegawai tetap dengan minimal masa kerja 1 tahun).
Namun, perlu diingat bahwa tiap bank akan memiliki persyaratan lampiran dokumen yang berbeda-beda sesuai dengan ketentuan dan kebijakan mereka. Secara umum, Anda bisa siapkan dokumen-dokumen seperti yang telah disebutkan.
Syarat Utama Pengajuan KPR Syariah
Selain dokumen yang diperlukan untuk KPR syariah, ada juga syarat utama pengajuan KPR yang penting untuk diperhatikan agar pembelian KPR tidak terkendala masalah apapun. Berikut ini syarat yang harus Anda penuhi:
- Warga negara Indonesia mulai dari usia 21 tahun;
- Mempunyai penghasilan tetap baik sebagai pegawai ataupun profesional;
- Memiliki pengalaman seminimalnya satu tahun sebagai karyawan, dan/atau seminimalnya dua tahun bagi profesional atau pengusaha.
Namun, perlu diingat lagi bahwa persyaratan ini hanya bersifat secara umum saja. Perlu perhatian tambahan terhadap peraturan bank syariah yang Anda pilih untuk mengetahui lebih lanjut terkait syarat-syarat tambahan lainnya.
Tips Mengajukan KPR Syariah
Setelah memahami dokumen yang diperlukan untuk KPR syariah dan syarat utama pengajuan KPR syariah, Anda bisa memahami pembahasan di bawah ini untuk mengetahui tips mengajukan KPR syariah.
1. Pilih Properti yang Sesuai Kemampuan
Tips mengajukan KPR syariah yang pertama adalah memilih properti yang sesuai dengan kemampuan Anda, terutama kemampuan finansial. Usahakan untuk memilih rumah yang sesuai dengan penghasilan Anda agar nantinya tidak terkendala pada proses pembayaran.
Jika dirasa Anda tidak mampu, lebih baik untuk mengganti properti ke arah yang lebih sesuai dengan kemampuan finansial. Bank berhak menolak pengajuan KPR syariah apabila melihat jumlah cicilan yang dinilai terlalu besar bagi penghasilan Anda. Secara umum, cicilan tidak boleh lebih dari sepertiga total penghasilan bulanan Anda.
2. Lolos BI Checking
BI checking adalah salah satu rintangan yang biasanya menggugurkan banyak sekali orang yang mengajukan KPR syariah. Jangan sampai ada data di Bank Indonesia yang menampilkan bahwa Anda masih memiliki tunggakan yang macet, bahkan sampai gagal bayar.
Jika ada tunggakan dan gagal bayar, otomatis dapat dipastikan bank akan menolak pengajuan Anda. Jadi, selalu pastikan bahwa semua kredit sudah lunas dan tidak ada lagi beban tunggakan yang mengganggu proses pengajuan.
Demikianlah pembahasan mengenai dokumen yang diperlukan untuk mengajukan KPR syariah, beserta dengan syarat utama pengajuan KPR syariah, dan tips mengajukan KPR syariah. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan memantapkan hati Anda untuk berinvestasi properti syariah.
Apabila Anda berniat konsultasi soal KPR syariah, kami dari tim Zamil Property siap membantu dalam mendengarkan curahan hati Anda, serta menemukan solusi terbaik. Kami telah berpengalaman selama lebih dari sepuluh tahun di dunia bisnis properti dan telah memberikan kepuasan pada ratusan klien di seluruh Nusantara.
Jadi, Anda tidak perlu ragu. Segera hubungi kami sekarang, konsultasi dijamin GRATIS!